Rabu, 06 April 2011

Studi Kasus : Kasus Penarikan Kembali Mobil Oleh Produsen.

Berikut daftar kejadian recall besar-besaran yang terjadi di Indonesia dan dunia :

1971: General Motors (GM) menarik 6.7 juta kendaraan karena terjadi kesalahan pada bagian mesin yang membuatnya bermasalah.

1981: GM kembali menarik 5,8 juta mobil karena ada baut yang longgar di suspensi yang kemudian berimbas pada kenyamanan berkemudi.

1996: Ford menarik lebih dari 8 juta kendaraan karena kesalahan pada ignition swtich yang sering membuat hubungan arus pendek dan berakibat pada kecelakaan.

Juli 1998: GM merecall 1 juta mobil Cadillac, Pontiac dan Chevrolet karena dalam beberapa kasus airbag mengembang secara tidak terduga.

Agustus 2000: Produsen ban Bridgestone menarik lebih dari 14,4 juta ban tipe ATX, ATX II dan Wilderness baik yang sudah terpasang di mobil Ford Explorer atau punyang terjual di toko-toko.

2004: GM menarik 4 juta pick up mereka akibat ada masalah di kabel bagian belakang mobil.

April 2005: GM kembali menarik lebih dari 2 juta kendaraan untuk memperbaiki berbagai potensi cacat keamanan. GM mengatakan ada masalah sabuk keamanan di bangku baris kedua pada 1,5 juta full-size pickup dan SUV model tahun 2003 sampai 2005.

Oktober 2005: Toyota menarik 1,4 juta mobil diseluruh dunia termasuk sedan andalan mereka, Corolla dan 15 model laun karena ada masalah di switch headlight.

Desember 2007: Chrysler mengatakan akan menarik lebih dari 575 ribu mobil mereka karena masalah pada gear shift. Recall ini melibatkan mobil-mobil seperti Dogde Dakota, Durango, Ram vans dan Ram pickup model tahun 2001-2002.

Agustus 2008: GM merecall 857.735 unit kendaraan yang dilengkapi dengan sistem pemanas dengan cairan wiper yang dapat menyebabkan hubungan arus pendek.

September 2009: Toyota mengumumkan untuk menarik 3,8 juta mobilnya dari pasaran karena karpet lantai mobil dan pedal gas yang sering kali nyangkut. Karena kesalahan ini, tercatat 5 orang meninggal dunia. Penarikan besar-besaran ini membuat pabrikan lain seperti Peugeot-Citroen juga ikut-ikutan merecall 100.000 Peugeot 107s dan Citroen C1s yang dibuat di Republik Ceko, dimana ada sebuah pabrik 'bersama' antara Toyota dan Peugeot-Citroen.

Oktober 2009: Ford selesai menarik 14 juta mobilnya karena ada kesalahan yang terjadi pada cruise control deactivation switch.

Januari 2010: Honda menarik 646.000 unit Honda Jazz atau Fit karena ada masalah di window switch. Kesalahan ini bisa membuat percikan api bila switch tertembus air. Akibatnya seorang anak berumur 2 tahun tewas di Afrika Selatan pada tahun 2009 lalu.

Februari 2010: Toyota juga menarik 216 ribu mobil mereka di Jerman dan 180 ribu unit di Inggris Raya terkait masalah pedal gas. Sementara itu, sekitar 8 juta kendaraan Toyota saat ini sedang diperbaiki secara global termasuk karena masalah karpet mobil. Setidaknya tercatat telah 19 kematian di Amerika Serikat terjadi akibat kesalahan ini.

(Sumber : http://oto.detik.com/read/2010/02/07/090545/1294540/648/daftar-penarikan-mobil-besar-besaran )

Pelajaran yang bisa diambil di balik kisah penarikan produk oleh produsen selalu merupakan hal yang menarik untuk di bahas. Selain biaya finansial yang luar biasa besar, penarikan pasti berdampak negatif terhadap reputasi sebuah produk yang berarti membahayakan penjualannya di masa depan. Tetapi apakah para produsen tersebut lebih mementingkan keselamatan para konsumen dari pada omset penjualan perusahaan mereka. Tentunya itu menjadi perjudian yang penuh resiko yang mesti dihadapi oleh produsen tersebut.

Padahal walaupun mereka melakukan penarikan produk tersebut akan menimbulakan dampak yang lain, seperti kepercayaan konsumen meningkat dengan adanya perbaikan yang mereka lakukan pada produk gagal tersebut. Dibandingkan mereka membiarkan saja hal itu sampai menyebabkan kerugian bagi konsumen menjadi lebih parah bahkan merenggut keselamatan konsumen... :-)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar